UMKM BINAAN YP
UMKM binaan Yayasan Pusaka Merupakan kumpulan dari Anggota UMKM yang sudah terdaftar dalam Aplikasi Yatim KAI punya Yayasan Pusaka (janda dari almarhum pegawai KAI yang masih memiliki tanggungan anak dan sebagai pelaku UMKM). anggota UMKM YP tentunya sudah tervalidasi secara data (SK Janda, Surat Keterangan Kematian, dan Surat keterengan Sekolah), selain daripada itu juga Team Yayasan PUSAKA memvalidasi secara langsung dengan mengunjungi rumah tempat tinggal Anak yatim atau tempat usahanya, HIngga saat ini anggota UMKM Binaan Yayasan Pusaka Berjumlah 41 Orang. berikut Anggota UMKM binaan Yayasan Pusaka:
Bu Suzanti, DI Wilayah DAOP 1 Jakarta. usaha jualan kebutuhan pokok atau warung
Ibu Suzanti janda Alm hartono, memiliki 5 anak yang masih sekolah (salah Satu anaknya adalah ABK). sebelumnya ibu Suzanti bekerja sebagai buruh gosok dan cuci, namun karena anaknya yang ke empat ABK, sehingga tidak bisa lepas dari ibu, jadi kesulitan untuk berkerja, jadi ibu memutuskan buka usaha warung. ibu Susanti menjadi MItra Binaan UPZ KAI.
Ibu Susheniati, Di Wilayah DIVREIV Tanjungkarang. berjualan di kantin sekolah.
Ibu Susheniati, beralamat di Jalan Teuku Umar Sawah Brebes Bandar Lampung. Merupakan isteri dari Alm Saparudin yang dulunya merupakan karyawan dari KAI. Sehari-hari Ibu Heni merupakan seorang pedagang di kantin sekolah. Berjualan Warung Nasi sudah berjalan selama 6 tahun, dan sudah banyak mengalami naik turun dalam perjalanan usahanya. Selama 6 tahun ini sudah berpindah pindah tempat. Saat ini Ibu Heni berjualan di kantin sekolah. Dalam 1 hari ibu heni mendapatkan penghasilan Rp 400.000,00 Untuk penghasilan dalam sebulan itu bisa mencapai Rp 2.000.000,00. Menurut Ibu Heni berjualan di kantin sekolah itu sangatlah tepat dengan banyaknya siswa – siswi yang membeli, meskipun keuntungannya cenderung rendah namun penjualan tidak pernah sepi karena selalu ada siswa-siswa yang membeli. Ibu Heni saat ini membutuhkan kulkas untuk menunjang aktivitas berjualannya, namun masih terkendala karena modal untuk usaha yang masih terbatas.
Ibu lasmini, DI Wilayah DIVRE IV Tanjungkarang,
( berjualan Nasi Uduk dan Lontong Sayur )
Ibu lasmini memiliki 1 anak yang masih sekolah, SMA Kelas 2, Ibu setiap paginya berjualan nasi uduk dan lontong sayur di sekitaran DIPO TNK dekat stasiun Tanjungkarang. dulu ibu berjualan disamping DIPO, namun karena Keamanan dan streilisasi, maka warung ditutup. sekarang ibu berjualan diluar area DIPO. ibu Lasmini mendapatkan donasi dari UPZ KAI dan menjadi MItra Binaan UPZ KAI . 08 Oktober 2024.
1. Ibu Setya Ningsih (Pengusaha Ikan Bandeng Bakar)
Ibu Setya ningsih, beralamat Kembangan, Kec Kebomas, Kab Gersik. Merupakan isteri dari mantan Karyawan KAI yang telah meninggal dunia sejak dua tahun yang lalu. Suami dari Ibu Setya Ningsih dulunya merupakan seorang Kondektur aktif yang meninggal dunia di usia 49 tahun karena diabetes, almarhum bernama Heriyanto. Bapak Heriyanto meninggalkan dua orang anak yang pada saat ini sedang aktif mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan di SMP. Keseharian Ibu Ningsih bekerja sebagai penjual otak-otak dan juga ikan bandeng bakar. Biasanya Ibu Ningsih menjual dagangannya menyesuaikan dengan jumlah pesanan saja. Pada beberapa bulan terakhir, omset penjualan Ibu Ningsih kian menurun, hal ini membuat Ibu Ningsih harus berpikir untuk mencari sumber penghasilan lain. Ibu Ningsih kini mulai mempelajari skill baru, yaitu menjahit. Untuk usaha bandeng ini, Ibu Ningsih telah mengantongi izin PIRT, NIB, dan juga sertifikat halal, dan sedang berupaya untuk mendapatkan izin BPOM. Namun, Bu Ningsih mempunyai kendala karena dapur rumah tangga yang tergabung dengan dapur usahanya. Omset bulanan bu Ningsih bisa mencapai Rp 10.000.000,00 per-bulan, dengan penjualan hingga 100 bandeng. Pembeli bandeng terdiri dari tetangga bahkan hingga orang yang berasal dari luar kota. Ibu Ningsih kerap kali kerepotan apabila jumlah pesanan melonjak tiba-tiba, hal itu disebabkan karena peralatan kerja yang masih manual seperti mesin penyaring santan yang menjadi kebutuhan namun belum dimiliki.
ibu Setya ningsih, Di Wilayah DAOP 8 Surabaya.
(Pengusaha Ikan Bandeng Bakar)
Ibu Hanny Diarsha, Di Wilayah DAOP 4 Semarang
(Usaha Makanan)
Ibu Hanny Diarsha, beralamat Kel Gedang Anak Kec Ungaran merupakan seorang Ibu muda yang berusia 33 tahun dan memiliki seorang anak berusia 6 tahun. Suami Ibu Hanny merupakan mantan karyawan PT KAI yang telah meninggal dunia sejak setahun lalu. Ibu Hanny memulai usaha makanan sejak tahun 2018 dan semakin serius mengembangkan usahanya sejak tahun lalu saat suaminya telah meninggal dunia. omset yang dicapai mulai dari Rp 5.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00 per-bulan. Bu Hanny sangat ingin sekali mengembangkan usahanya, namun terkendala karena akses atas informasi dan modal yang terbatas, terlebih system promosi dan penjualan yang masih menggunakan cara manual. Bu Hanny saat ini sedang membutuhkan oven dan mesin pengembang adonan untuk membantu pekerjaanya, namun belum bisa dibeli karena keterbatasan modal usaha.
ibu widiastuti di rangkas, di Wilayah DAOP 1 Jakarta.
(usaha Jualan Baso dan Minuman di kantin Sekolah)
Ibu Widiastuti janda pegawai KAI, Memiliki tiga orang anak. Anak Pertama ibu Masih kuliah S1 Semester 8, anak kedua baru masuk Kuliah S1, dan anak ke tiga sekolah di Sekolah Dasar Kelas 4 ditahun 2024.
ibu Widiastuti untuk memenuhi kebutuhan Sehari hari dan kebutuhan sekolah anaknya, beliau berwira usaha atau jualan Baso dan minuman di kantin Sekolah SMA.
Ibu Eni Nureni, Diwilayah DAOP 1 jakarta
(Usaha jualan Nasi Uduk, Lontong, dan Gorengan)
Ibu Eni Nureni janda pegawai KAI, Memiliki 4 orang anak. Anak Pertama Sudah berkeluarga atau menikah, anak kedua Masih SMA aktif dalam kegiatan Pramuka, anak ketiga ibu masih dibangku SMP, dan Anak Ke empat masih di bangku SD.
ibu Eni untuk memenuhi kebutuhan Sehari hari, beliau Jualan Nasi Uduk , Lontong dan gorengan.
Ibu Lilik Eliyantin
Alm Supriyanto dulu bekerja bagian Gudang, meninggal karena Sakit liver. ibu lilik Eliyantin. memiliki 6 anak. anak pertamanya nganggur usia 22 tahun di tahun 2024, Anak ke dua sudah berkerja usia 19 tahun, anak ke 3,4,5,6 masih menempuh pendidikan. ibu masih belum bisa menerima kenyataaan dan sangat sedih, setiap sendirian sering merasa sangat berat untuk membesarkan keenam anaknya, jadi untuk menghilangkan perasaan dan pemikiran tersebut ibu slalu mencari kegiatan.
ibu untuk melawan pemikiran yang jelek dan rasa sedih tersebut, ibu berusahan mengisi waktu dengan kesibukan. ibu membuka usaha sewa baju, rias anak anak, laundry, setrika (disamping rumah KostKostsan).
Ibu, anak kedua, dan anak Ketiganya mengikuti pelatihan MUA yang diselengarakan oleh Yayasan pusaka dan berkolaborasi. keinginan dan kemauan yang keras ibu supaya MUA dapat mendukung usaha sewa baju.
ibu Lilik merasa, persedian barang /baju untuk disewa sangat sedikit, dan dirasakan permintaan dan minat sangat banyak, ibu berharap dapat bantuan modal untuk melengkapi koleksi, sehingga dapat meningkatan pendapatannya
Ibu Napsiyah, di Wilayah DAOP 8
(pengrajin Keset)
Alm. supriyadi meninggal karena sakit jantung pada tahun 2018 diusia 53 tahun. Jabatan terakhir diperbantukan di reska bagian junior manager pelayanan. Alm mempunyai 4 orng anak. anak pertama dan kedua sudah menikah, anak ketiga kuliah smester 3 di uin jember tapi akan pindah ke universitas bayangkara, anak ke 4 smu kelas 2.
ibu napsyiah kesehariannya kader posyandu di komplek dan menjahit sisa2 kain menjadi keset.
Ibu Laili Duniati, di Wilayah DAOP 8 Surabaya (PENGUSAHA BEBEK)
ibu Laili adalah janda dari pegawai kereta Api, Alm terakhir menjabat PPKA. Alm. Bapak setiap medical cekup sehat dan normal, namun setelah vaksin mengeluh sakit didada kiri menembus hingga belikat. Lalu MD.
ibu Lailihanya memiliki anak satu dan Laki, dan anaknya sedang pesantren. Ibu pengusaha ternak bebek, punya kebun jeruk local, punya sewa penggilingan beras, sebelumnya punya catering yang hamper dilupakan.
Ibu laili sangat berharap dapat meningkatkan Modal usahanya sehingga dapat menjadi menyerap tenaga kerja dilingkungannya, dan meningkataka keuntungan
Ibu Novi Erisca, di Wilayah Daop 4 Semarang.
(berjualan/ warung)
Ibu Novi Eriska memiliki Seorang putri. keseharian Berjualan \ Warung
Ibu Nisa Barqi, di Wilayah Daop 4 Semarang.
(Chattering & Aneka Kue)
Memiliki dua orang anak, putra pertama kuliah di UGM semester 8 dan putra ke 2 boording school asyifa di Subang kelas 1 SMU
kegiatan ibu nisa sehari2 buka kantin di sekolah transportasi darat tegal.
Ibu Sri Fatonah, di Wilayah DAOP 6 Yogyakarta
( Jual Baju Anak dan Balita )
Jual Baju anak dan balita
Masukkan teks di sini...
Ibu Wahyu Diandriyani, di Wilayah Daop 8 Surabaya.
( Jualan Pecel dan Minuman Dingin)
Ibu Titik Irawati, di Wilayah DAOP 2 Bandung.
(jualan Nasi pecel )
Penjual Nasi Pecel
Ibu Mahmuda, di Wilayah DAOP 5 PURWOKERTO.
(Berjualan Jus)
Penjual jus
Ibu Dwi Puspa, di Wilayah DAOP 5 PURWOKERTO.
(Jual Sembako dan Baju)
Penjual sembako & baju
Ibu Ike
Penjual sembako
Ibu Maesatul
Penjual sembako
Ibu Merin, di Wilayah DAOP 6 PURWOKERTO
(Jualan Minuman Dingin)
Ibu Merin adalah Janda dari ALm Bayu Nur Wahyudi 59315, di wilayah daop 6. alm meninggal di karena terkena virus dari kecing tikus.
ibu hidup bersama 3 orang anaknya, pada tahun 2024, putri pertamanya menempuh pendidikan SD Kelas 5, Putra Keduanya SD Kls 2, putri ketiganya berusia 2 tahun. Putri pertamanya aktif dalam kegiatan ekstrakuliler di bidang Pencak Silat, telah mengikuti kejuaraan higga tahap porda, banyak piala yang telah didapatkan
kegiatan ibu merin sehari harinya mengantar jemput anaknya sekolah, dan menjual minuman Dingin bersama putri ketiganya. Karena ibu tidak ada keluarga yang dekat untuk menitipkan anaknya. Ibu merin bercita cita menambah kios dagangan,
Ibu merin mendapatkan Bantuan dari UPZ KAI yang diserahkan langsung oleh Pihak Yayasan Pusaka, untuk menambah peralatan dan Kios, supaya dapat menambah penghasilannya
Validasi. Kab. Sragen, 25 November 2024
Dagangan Ibu Merin
pemberian bantuan Dari UPZ KAI
Ibu Sumarni, Di Wilayah DAOP 3 Cirebon
( jualan Minuman panas dan dingin )
Penjual minuman dingin dengan gerobak
Ibu Sri Indriyati, Di Wilayah DIVRE I Medan
( Jualan Bubur )
ibu Sri Indriyati adalah janda Alm Mejuah Ginting. beliau memiliki Tiga anak, dua anak yang masih sekolah dan Satu sudah lulus SMA (tahun 2024).
Keseharian ibu berjualan bubur di pasar mengunakan troli dan box. ibu menggunakan troli tidak menggunakan grobak dikarenakan area rumah Menanjak.
kondisi saat ini, Ibu sakit di bagian Pinggul, karena pernah jatuh saat membawa barang dagangnya, ibu berjalannya sedikit tidak normal, namu hal tersebut tidak mematahkan semangat ibu untuk berjualan dan memenuhi kebutuhan hidup anak anaknya.
Ibu Farko, di Wilayah DIVRE III Palembang
(Jualan Nasi Uduk)
Penjual nasi uduk
Ibu Astriyani, di Wilayah DAOP 6 Yogya
( Jualan sembako dan jajan Anak/ Warung)
ibu Astriyani adalah Janda Alm Muhammad Wahyudi, memiliki dua orang putra, anak pertama sudah lulus kuliah dan anak keduanya sedang sekolah S1.
ibu aktif dalam kegiatan di lingkungan masyarakat dan aktif dalam kegiatan ibu-ibu posyandu, rumahnya dijadikan tempat kegiatan posyandu, Keseharian ibu berjualan di rumah, menjual sembako, gorengan, jajanan anak, minuman seduh dan minuman dingin.
Ibu Siti Cholijah, di Wilayah DIVRE I MEDAN
( usaha Jualan Gorengan )
Gorengan ditipkan warung
Ibu Damayanti, di Wilayah DIVRE I MEDAN
(usaha Jual Perlengkapan Jahit)
Penjual perlengkapan jahit
Ibu Yanti Muningsih, di Wilayah DIVRE I MEDAN
( Usaha Jualan Jajanan Pasar )
Penjual jajanan pasar
Ibu Wisma Linda, di Wilayah DIVRE II PADANG
(Usaha Jualan Kebutuhan Pokok dan Sayuran )
Penjual kebutuhan pokok dan sayuran
Ibu Erida,di Wilayah DIVRE II PADANG
Usaha Jualan es teh
Penjual es teh
Ibu Santi
Penjual sembako & pempek
Ibu Zurna
Penjual baju
Yayasan Pusaka KAI
Jl Sultan Tirtayasa no 4 Bandung, Jawa Barat - Indonesia
Telp : 0896 5693 5233
Email :
yayasan_pusakayp@yahoo.com atau yaypusaka@yayasan-pusaka-kai.or.id